img

EMBUNG KOTA DUMAI

Embung adalah bangunan konservasi berbentuk kolam/cekungan untuk menampung air hujan, air limpasan, mata air dan/atau sumber air lainnya, yang terbuat dari bahan beton, tanah yang diperkeras, lembaran terpal atau geomembran untuk dipergunakan mendukung usaha pertanian, peternakan maupun perikanan, dengan kapasitas maksimum 2.000 milimeter kubik. 

Berikut ini beberapa embung yang dimiliki Kota Dumai :

  1. Embung Pelindo

  • Embung Pelindo ini berada di lahan PT. Pelindo di daerah Kecamatan Dumai Timur, Kota Dumai dengan luas embung adalah 1,5 hektar. Lahan ini berada di lahan kosong dekat dengan perumahan warga dan perumahan karyawan Pelindo. Embung ini difungsikan sebagai sarana pengendali air untuk keperluan tertentu. Sebagai tempat penampung air, Selain bermanfaat bagi manusia, Embung juga difungsikan untuk keseimbangan alam. 

.

       2. Embung Putri Tujuh

  • Embung Putri Tujuh ini berada di lahan PT. Chevron di daerah Kecamatan Dumai Timur, Kota Dumai dengan luas embung 87,6 hektar. Sebenarnya luas Embung Putri Tujuh ini lebih dari 100 hektar, dikarenakan sebagian ada termasuk dalam kawasan TWA (Taman Wisata Alam) BBKSDA Riau Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan maka wewenangnya berada di BBKSDA Riau tersebut. Embung ini berfungsi sebagai tampungan air yang berasal dari kawasan lebih tinggi Kota Dumai, seperti daerah Kecamatan Bukit Kapur. Embung ini dapat menampung debit air limpasan dari daerah tinggi kemudian dialirkan menuju Sungai Dumai. Pemerintah Kota Dumai kemarin juga melakukan kerjasama dengan anak perusahaan PT. Pertamina lainnya, yaitu PT. Pertagas untuk menormalisasi kawasan embung ini. Dilakukan pengerukan embung ini oleh PT. Pertagas, selama kerjasama ini berlangsung 2 bulan (Agustus – September).

        3. Embung Tunas Muda

  • Muda Embung Tunas Muda ini berada di lahan PT. Pertamina RU-II Dumai di daerah Kecamatan Dumai Selatan, Kota Dumai dengan luas embung adalah 5 hektar. Lahan ini berada di lahan kosong yang menjadi batas konsesi PT. Pertamina RU-II Dumai yang berbatasan langsung dengan kawasan pemukiman penduduk. Embung ini difungsikan untuk menampung air ketika musim penghujan datang, untuk membagi intesitas air yang banyak dan ditampung di embung tersebut dan juga menjadi sumber air ketika terjadi KARHUTLA (Kebakaran Hutan dan Lahan). Kondisi embung ini sekarang tidak terawat dengan baik, dikarenakan hanya menjadi pembatas lahan konsesi oleh PT. Pertamina RU-II Dumai, dimana sebagian lahan embung ini banyak dijadikan lokasi tambak ikan dan budidaya udang oleh masyarakat sekitar.

       4. Embung Bunga Tanjung

  • Embung Bunga Tanjung ini sama halnya dengan Embung Tunas Muda berada di lahan PT. Pertamina RU-II Dumai di daerah Kecamatan Dumai Selatan, Kota Dumai dengan luas embung adalah 4 hektar. Lahan ini berada di lahan kosong yang menjadi batas konsesi PT. Pertamina RU-II Dumai yang berbatasan langsung dengan kawasan pemukiman penduduk. Embung ini difungsikan untuk menampung air ketika musim penghujan datang, untuk membagi intesitas air yang banyak dan ditampung di embung tersebut dan juga menjadi sumber air ketika terjadi KARHUTLA (Kebakaran Hutan dan Lahan). Kondisi embung ini sekarang tidak terawatt dengan baik, dikarenakan hanya menjadi pembatas lahan konsesi oleh PT. Pertamina RU-II Dumai, dimana sebagian lahan embung ini banyak dijadikan lokasi tambak ikan dan budidaya udang oleh masyarakat sekitar. Penguasaan lahan oleh masyarakat sekitar yang membuka tambak ikan menyulitkan untuk Pemerintah Kota Dumai untuk memanfaatkan embung ini sesuai fungsinya.

Adapun manfaat embung sebagai berikut :

  • Menyimpan air yang berlimpah saat musim hujan, dengan demikian aliran permukaan, erosi tanah dan bahaya banjir di daerah hilir dapat ditekan.
  • Embung juga dapat memasok kebutuhan air pada lahan tadah hujan saat musim kemarau, menunjang pengembangan usaha tani di lahan kering misalnya untuk tanaman pangan, perikanan, dan peternakan.
  • Selain itu embung dapat memasok kebutuhan air rumah tangga. Dan embung juga bisa dimanfaatkan untuk ekoswisata.
  • Embung sudah lama dikembangkan khususnya di daerah lahan kering beriklim kering, dan menjadi salah satu teknologi untuk mengantisipasi ketidakpastian iklim terutama pada lahan sawah tadah hujan.
  • Supaya embung berfungsi efektif maka pembangunannya harus memperhatikan aspek lokasi dan status lahan, Embung yang dibangun hendaknya terletak di daerah cekungan dan berada di lahan usaha tani, serta memiliki status lahan yang jelas.
  • Lahan untuk embung harus memiliki tekstur liat berlempung atau lebih halus, serta berada pada kemiringan lahan antara 8-30 persen. Ukuran embung tergantung area tangkapan (catchment area) dan tujuan pemanfaatannya.

Pemanfaatan embung yang ada di Kota Dumai antara lain :

  • Sumber air saat musim kemarau (cadangan air baku)
  • Budidaya perikanan
  • Sumber air saat terjadi kebakaran hutan dan lahan
  • Mengurangi dampak banjir di Kota Dumai

Dari empat daerah  di Kota Dumai  yang memiliki embung, hampir semua penduduk sekitar memanfaatkan embung sebagai Ekowisata , budidaya Perikanan dan sumber air disaat musim kemarau datang.





Berita Lainnya